Kisah - Kisah Nabi

Doa Ketika Ditimpa Musibah



Sekiranya kita ditimpa musibah, tempat yang paling baik kita mengadu ialah kepada Allah SWT. Kita bangun malam, bersolat tahajud. Kemudian menangis dan merintih kepada Allah kerana Dialah sebaik-baik tempat pengaduan. Kita mesti yakin Dia sahaja yang dapat menolong. Oleh itu, apabila ditimpa musibah, sebutlah seperti apa yang Allah firmankan di dalam Al Quran iaitu orang-orang yang ditimpa musibah mengucapkan:


Read More Add your Comment 1 komen


Kisah Saidatina Aisyah R.A. Difitnah



Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah didalam kitabnya, Sahih Muslim bahawa Saidatina Aisyah r.a isteri Nabi s.a.w katanya:



Apabila Rasulullah s.a.w ingin musafir, baginda biasanya mengadakan undian di kalangan isteri-isterinya. Sesiapa yang bernasib baik dialah yang akan keluar bersama Rasulullah s.a.w.


Read More Add your Comment 0 komen


Zikir Munajat



Klik imej untuk besarkan







Read More Add your Comment 0 komen


Nabi - Nabi Yang Diutus Kepada Kaum Yasin



Allah SWT berfirman:



"Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka. (Yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.' Mereka menjawab: 'Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka.' Mereka berkata: 'Tuhan kami mengetahui bahawa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu. Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.' Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami bernasib malang kerana kamu, sesungguhnya kamu jika tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merejam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.' Utusan-utusan itu berkata: 'Kemalangan kamu itu adalah kerana kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu mengancam kami)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. " (QS. Yasin: 13-19)



Allah SWT menceritakan kepada kita tentang tiga Nabi tanpa menyebut nama-nama

mereka. Hanya saja, Al-Qur'an menyebutkan bahawa kaum yang didatangi tiga Nabi tersebut mendustakan mereka. Mereka mengingkari bahawa tiga Nabi itu sebagai utusan Allah. Ketika para Rasul itu menunjukan bukti kebenaran mereka, kaumnya berkata bahawa kedatangan mereka justru membawa kesialan. Mereka mengancam para Nabi itu dengan rajam, pembunuhan, dan siksaan yang pedih. Para Nabi itu menolak ancaman ini dan menuduh kaumnya membuat tindakan yang melampui batas. Mereka justru menganiaya diri mereka sendiri.



Al-Qur'an al-Karim dalam konteks ayat tersebut tidak menceritakan bagaimana urusan para Nabi itu. Yang ditonjolkan oleh Al-Qur'an adalah urusan seorang mukmin yang mengikuti para Nabi itu. Hanya dia satu- satunya yang beriman kepada Nabi. Kelompok yang kecil ini berhadapan dengan kelompok yang besar yang menentang para Nabi. Laki-laki itu datang dari negeri yang jauh. Dan dalam keadaan berlari, ia mengingatkan kaumnya. Hatinya telah terbuka untuk menerima kebenaran. Belum lama ia menyatakan keimanannya sehingga kemudian ia dibunuh

oleh orang-orang kafir.



Allah SWT berfirman:



"Dan datanglah dari ujung kota, seorang lelaki (Habib an-Najjar) dengan bergegas-gegas dia berkata: 'Hai kaumku, ikutilah utusan- utusan itu, ikutilah orang yang tiada meminta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kamu (semua) akan dikembalikan? Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, nescaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikit pun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku? Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku.'" (QS. Yasin: 20-25)



Konteks Al-Qur'an hanya menyebutkan atau membatasi tentang proses pembunuhan itu. Belum lama orang mukmin itu atau belum sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya sehingga Allah SWT mengeluarkan perintah-Nya dan mengatakan:



"Dikatakan (kepadanya): 'Masuklah ke syurga.' Ia berkata: 'Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.'" (QS. Yasin: 26-27)



Jadi, Al-Qur'an al-Karim tidak menyebutkan nama-nama para Nabi itu dan kisah-kisah mereka, tetapi yang ditonjolkan adalah kisah lelaki mukmin di mana dalam konteks ayat tersebut nama laki-laki mukmin pun tidak disebutkan. Tentu penyebutan namanya tidak penting, tetapi yang lebih penting adalah apa yang terjadi padanya. Beliau adalah seorang mukmin yang mengikuti para Nabi AllahSWT.



Dikatakan kepadanya: masuklah ke dalam syurga. Tentu proses penyiksaan yang diterimanya dan pembunuhannya bukan membawa suatu nilai yang besar tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahawa dia beriman dan tetap berjuang membela para Nabi. Meskipun dia mendapatkan ancaman pembunuhan, dia tetap menunjukkan keimanannya dan keimanannya tetap membara. "Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku."'?


Read More Add your Comment 0 komen


Kisah Nabi Muhammad S.A.W. Dengan Pengemis Buta



Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya setiap hari hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan



Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abu Bakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.



Keesokan harinya Abu Bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abu Bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya. Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada lagi. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.


Read More Add your Comment 2 komen


 

Pengikut

Stats

© 2010 Sejarah Rasul All Rights Reserved Thesis WordPress Theme Converted into Blogger Template by Hack Tutors.info